Jakarta (ANTARA) - Menjalankan kegiatan selama Ramadhan dari rumah tidak akan mengurangi kualitas ibadah, demikian disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.
“Kualitas ibadah kita, insyaallah, tidak akan berkurang dengan melaksanakan ibadah di rumah,” kata Kamaruddin dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan bahwa kualitas ibadah tidak hanya ditentukan oleh lokasi di mana ibadah itu dilaksanakan.
Kamaruddin merujuk pada ayat Alquran yang ditafsirkan, “kesucian jiwa, keikhlasan, dan kekhusyukan menentukan kualitas ibadah kita.”
Pada bulan Ramadhan, yang diperkirakan mulai di akhir pekan ke-empat April, masyarakat diimbau menjalankan kegiatan ibadah dari rumah, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona yang berpotensi menular di tengah kerumunan orang.
Kamaruddin juga mengutip hadist Nabi Muhammad yang ditafsirkan, “kita tidak boleh menjemput bahaya, dan juga tidak boleh menularkan bahaya itu kepada orang lain.”
Imbauan Kementerian Agama terkait kegiatan bulan Ramadhan, termasuk tidak melakukan buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah.
“Meskipun kita sama-sama menyadari betapa penting dan mulia beribadah di masjid, dalam konteks seperti sekarang ini wajib hukumnya bagi kita untuk tetap berada dan beribadah di rumah,” kata dia memungkasi.
Sebelumnya, pada 6 April 2020, Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan surat edaran mengenai Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi COVID-19.
Dalam surat edaran tersebut diatur sejumlah ketentuan yang memusatkan pada kegiatan ibadah tidak dilakukan secara berjamaah di masjid seperti biasa, melainkan di rumah bersama keluarga inti.
"Pelaksanaan shalat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid atau di lapangan, ditiadakan. Untuk itu diharapkan terbitnya Fatwa MUI menjelang waktunya," mengutip salah satu poin panduan dalam surat edaran.