Mamuju (Antara News) - Bupati Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Dr.H.Suhardi Duka, MM, menghimbau agar pemilik rumah makan dan kedai makanan untuk menghormati dan menyesuaikan dengan kondisi suasana Bulan Ramadhan.
"Bagi rumah makan dan restoran kami minta tolong agar ikut menghormati suasana Bulan Ramadhan sehingga tidak memprovokasi yang membuat orang merasa tersinggung dan tidak nyaman. Bukan melarang menjual, namun pedagang harus tidak terang-terangan membuka layanan pada saat siang hari ," kata Suhardi Duka di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, bagi pengusaha restoran, warung makanan tetap menjalankan sesuai intruksi yang telah disampaikan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Pemilik Rumah Makan dapat membuka usaha dengan cara melakukan pengaturan waktu operasional yang disesuaikan dengan kondisi Bulan Ramadhan.
"Ramadhan bukan sekali ini saja, tiap tahun hadir sehingga jelas agar ada penyesuaian seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, ini demi kebaikan kita bersama," katanya.
Suhardi menyampaikan, para pemilik rumah makan atau restorant akan mampu menyesuaikan seperti apa yang menjadi keinginan pemerintah sehingga suasana Ramadhan berjalan dengan baik.
Selain rumah makan kata dia, pemerintah daerah juga menghimbau agar pemilik Tempat Hiburan Malam (THM) juga tutup sebagai bentuk toleransi terhadap ummat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Sikap toleransi antar ummat beraga di Mamuju sangat tinggi. Kami yakin, daerah ini akan tetap aman karena warga kami menghargai sikap toleransi antar pemeluk agama," jelasnya.
Bupati dua periode ini menyampaikan, bagi ummat muslim juga diharapkan tetap bisa menjaga keamanan dan terlebih bagi ibu rumah tangga untuk memperhatikan kompor saat memasak.
"Biasanya setiap Ramadhan kerap terjadi musibah kebakaran. Ini karena para ibu rumah tangga terkadang lalai mematikan kompor saat sahur maupun saat menyiapkan menu berbuka. Ini yang harus diperhatikan demi keselamatan kita bersama," pesan Suhardi.