Kendari (ANTARA) - Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi meminta seluruh Potensi SAR di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus bekerja secara profesional dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam melakukan tugas-tugas berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kaidah-kaidah SAR.
Aris Sofingi saat menutup pelatihan Potensi SAR yang diikuti 60 personel gabungan TNI/Polri, instansi pemerintah yg terkait serta organisasi kemasyarakatan di Kendari, Minggu mengatakan, seluruh potensi SAR itu agar setelah mengikuti kegiatan pelatihan pertolongan di air, para peserta mampu membantu tugas pelaksanaan operasi SAR, khususnya pada pertolongan di air, sesuai dengan standar penyelamatan dan memiliki pola pikir serta pola tindak.
"Kami berharap peserta Potensi SAR dapat menyerap ilmu pengetahuan serta keterampilan yang telah diberikan oleh para instruktur dengan baik, sehingga mereka bisa mengaplikasikan keterampilan mereka untuk tugas-tugas membantu Basarnas dalam kegiatan pencarian dan pertolongan, khusunya di bidang water resque," katanya.
Selain itu Aris meminta agar mereka memiliki pola pikir yang sama di lapangan sehingga tidak ada benturan-benturan terhadap pelaksanaan tugas SAR.
"Selanjutnya mereka harus bisa bersinergi dengan sesama potensi SAR yang lain karena tugas SAR adalah tugas kemanusiaan, yaitu memberikan pertolongan kepada korban jiwa yang mengalami bahaya. Mereka juga harus punya jiwa militan, mengingat tugas-tugas SAR di lapangan sangat berat sehingga perlu mental yang kuat," ujarnya.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama tujuh hari itu dengan materi yang diberikan, yakni teori kelas sebanyak 19 jam dan praktik lapangan sebanyak 53 jam.
Dari 60 peserta yang terdaftar dalam kegiatan tersebut, 58 peserta dinyatakan lulus dan dua orang tidak lulus dikarenakan tidak memenuhi jam pelajaran yang telah ditetapkan sebanyak 72 jam pelajaran yang merupakan salah satu syarat kelulusan, selain ujian tes di akhir pelatihan.