Kendari (ANTARA) - Sebanyak 47 peserta tengah mengikuti tahapan tes tertulis dan wawancara dari 102 pendaftar calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2019 yang dilaksanakan di ruang Sekretariat DPRD Sultra, di Kendari, Selasa.
Ketua tim seleksi calon anggota KPID Sultra Dr LM Bariun, SH MH disela-sela seleksi peserta calon anggota KPID mengatakan, tes hari ini merupakan hari kedua seleksi wawancara bagi seluruh peserta, dan sebelumnya pada Senin (18/11) dilakukan tes tertulis.
"Tes hari ini merupakan tes wawancara, materi yang diberikan bagi peserta adalah terkait masalah undang-undang, peran, dan fungsi lembaga KPID sebagai pengawas, progress bagi calon KPID terkait pengawasan penyiaran serta beberapa pertanyaan teknis lainnya yang sudah disiapkan panitia seleksi (Pansel)," ujarnya.
Ia mengatakan, hasil tes tertulis dan wawancara itu baru akan diumumkan pada 25 November 2019 melalui media cetak maupun elektronik, dan selanjutnya mereka yang dinyatakan lulus akan mengikuti tes seleksi psikologi pada tanggal 27 November.
Tanpa menyebut secara rinci berapa peserta calon yang dipertahankan untuk mengikuti tes selanjutnya, namun menurut LM Bariun yang juga Direktur Pasca-sarjana Universitas Sulawesi tenggara (Unsultra) dan seorang advokat itu mengatakan, selanjutnya peserta mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) baru akan dilaksanakan pada 5-6 Desember 2019.
"Sedangkan penentuan pengumuman dan penetapan tujuh anggota KPID terpilih, Pansel yang berjumlah lima orang hanya memiliki kewenangan untuk melahirkan 14 peserta calon KPID atau lebih, untuk kemudian dikirim ke DPRD (Komisi I) untuk menentukan tujuh orang anggota terpilih yang diumumkan pada 10 Desember 2019," ujarnya.
Baca juga: KPID Sultra: radio-televisi harus jadi penyejuk
Anggota Komisi I DPRD Sultra, H Nur Sinapoy yang ditemui terpisah mengatakan, meminta Pansel bekerja dengan baik dalam memilih calon Anggota KPID.
"Menjaring orang-orang yang benar-benar punya kompeten sehingga penyiaran di Sulawesi Tenggara dapat diterima masyarakat bernilai positif dan edukatif. Para calon juga harus benar-benar paham terkait dengan penyiaran. Harapan kami anggota KPID memahami betul tugas dan tupoksinya dan bermanfaat untuk masyarakat,” imbuhnya.
Politisi Nasdem dari daerah pemilihan Konaw, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan mengatakan, momentum Pilkada di tujuh kabupaten di Sultra yang akan dilaksanakan tahun depan, KPID berperan penting untuk melaksanakan tugasnya mengawasi seluruh siaran di momen tersebut.
"Yang kita harapkan adalah, KPID harus mengawasi siaran. Jangan sampai ada bentuk siaran yang terkesan berat sebelah. Dan saat fit and proper test di DPRD, tentu dewan memilih orang yang benar-benar mampu dan berkapasitas di bidangnya," tuturnya.