Kendari (ANTARA) - Keluarga dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yakni Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi yang meninggal saat unjuk rasa di Kantor DPRD Sultra pada 26 September 2019 lalu, ikut melakukan aksi unjuk rasa ke Markas Polda Sultra, di Kendari, Selasa.
Keluarga korban bergabung bersama Forum Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Bersatu ikut melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sultra.
Paman Yusuf, Syamsudin dalam orasinya, mengatakan keluarga korban ingin agar kasus kematian Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi segera diusut secara tuntas.
"Kami sudah mengikhlaskan kematian Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi, tetapi kami tidak terima cara kematian mereka yang di sebabkan oleh oknum kepolisian," kata Syamsudin.
Selain itu, paman Muhammad Yusuf Kardawi bersama dengan mahasiswa yang berunjuk rasa membacakan Surah Al Fatihah untuk Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi.
Awalnya unjuk rasa itu berjalan damai, terlihat para orator bergantian menyampaikan tuntutannya. Namun di tengah aksi demonstrasi, kericuhan terjadi setelah dua orang diduga anggota intel Polda Sultra dihakimi massa aksi. Tidak lama kemudian beberapa peserta demo diamankan oleh polisi di dalam Mapolda Sultra.
Tidak menerima temannya ditahan, massa aksi kemudian melempari polisi dengan batu. Polisi juga tidak tinggal diam, mereka membalasnya dengan tembakan dari watercannon dan tembakan gas air mata. Akibatnya, mahasiswa berhamburan menjauh dari mapolda.
"Atas nama undang-undang, tembakkan gas air mata," kata salah satu personel polisi, memerintahkan anggotanya untuk menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.
Saat ini, dua mahasiswa yang menjadi korban kericuhan sedang dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari. Selain itu, personel polisi yang juga menjadi korban amukan massa sebelumnya telah dibawa ke rumah sakit.
Berita Terkait
Polisi turunkan 3.055 personel amankan unjuk rasa Pemilu 2024 di KPU dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 12:44
Ratusan warga korban PHK PT GKP mendatangi kantor Bupati Konkep
Senin, 23 Oktober 2023 14:42
Kapolresta Kendari sebut demo 26 September di Polda Sultra berlangsung kondusif
Selasa, 26 September 2023 16:38
Sebanyak 988 personel polisi diturunkan amankan demo 26 September di Kendari
Selasa, 26 September 2023 12:12
Kapolresta Kendari selidiki demo berujung bentrok antara polisi dengan massa
Senin, 18 September 2023 16:50
Sebanyak 200 warga demo tolak penutupan tambang pasir Nambo di DPRD Kendari
Rabu, 1 Februari 2023 11:13
Imigrasi amankan dua WNA China diduga rencanakan demo tolak KTT G20
Sabtu, 12 November 2022 15:16
Pj Sekda Sulawesi Tenggara apresiasi aksi mahasiswa di depan gedung KPK Jakarta
Rabu, 21 September 2022 15:38