Kendari (ANTARA) - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Junaidin Umar mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran memasuki musim kemarau dengan perkiraan cuaca ekstrem.
"Memang sekarang kita harus lebih berhati-hati lagi, ini yang selalu kami sampaikan pada musim kemarau, dibandingkan musim yang lainnya," kata Junaidin Umar, di Kendari, Senin.
Junaidin menjelaskan sumber api tidak serta merta bersumber dari korek api saja, akan tetapi juga dapat bersumber dari gesekan benda padat, sehingga bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran di beberapa titik di Kota Kendari.
Saat ini, lanjut Junaidin, masih ada beberapa lahan kosong yang tersebar di Kota Kendari seperti di Kecamatan Baruga, Kecamatan Poasia, Kecamatan Kambu dan dan Kecamatan Puuwatu yang masih rentan terbakar.
"Kadangkala di sana ada laporan kebakaran kita tidak tau, apakah lahan ini disengaja dibakar atau tidak, tapi memang lahan ini rentan terjadi kebakaran," katanya.
Junaidin mengungkapkan, sebagai dinas yang melayani publik terkhusus mengatasi masalah kebakaran, pihakanya selalu konsisten menjalankan tugasnya dengan baik selama 24 jam.
Selain personel yang tetap "standby" melayani masyarakat, Dinas Pemadam Kebakartan Kendari juga dibantu dengan tujuh unit mobil pemadam untuk siap memadamkan kebaran api saat bencana kebakaran terjadi.
"Ada 3 peleton yang 'standby' 24 jam di antaranya 2 peleton untuk misi pemadaman dan 1 pleton untuk misi penyelamatan," katanya.
Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati lagi terhadap bencana kebakaran pada musim kemarau ini, menurutnya saat kemarau melanda, bencana kebakaran rentan terjadi khususnya area lahan yang mengalami kekeringan.