Kendari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Korem 143/HO bersama instansi terkait lainnya menggelar apel gelar pasukan 'Operasi Ketupat 2019', di Lapangan Sultra Safety Driving Centre (SSDC), Selasa.
Apel tersebut dipimpin oleh Kapolda Sultra Brigadir Jenderal Polisi Iriyanto dan Komandan Korem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Dalam apel gelar pasukan ini, Kapolda menyampaikan empat hal yang menjadi target Operasi Ketupat 2019 sesuai perintah Kapolri. Pertama, anggota diminta untuk mewaspadai adanya potensi serangan teror karena Operasi Ketupat tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena berlangsung bersamaan dengan tahapan Pemilu 2019.
"Kedua, cegah adanya aksi sweeping oleh ormas-ormas yang intoleran," kata Kapolda.
Ketiga, operasi ini juga dimaksudkan untuk menjaga distribusi dan harga barang agar tidak terjadi anomali dan pelanggaran.
"Keempat, waspadai adanya potensi bencana alam yang dapat terjadi di musim arus mudik dan arus balik tahun ini," tegas Kapolri
Kapolri menekankan beberapa titik yang harus mendapatkan pengamanan ekstra antara lain stasiun, bandara, pelabuhan, dan terminal.
Operasi ini akan mulai berlangsung pada Rabu, 29 Mei 2019 hingga 10 Juni 2019 dengan 11 Polda akan menjadi prioritas pengamanan.
Untuk wilayah Sulawesi Tenggara, operasi ini bersandikan Operasi Ketupat Anoa dengan pelibatan sebanyak 1.600 orang personel gabungan TNI- olri dan posko yang tersebar sebanyak 75 titik.