Baubau (ANTARA) - Puluhan hektare sawah petani di dua kelurahan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, terendam banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur daerah itu dalam dua hari terakhir ini.
Salah seorang perwakilan petani, Wa Anti, di Baubau, Kamis, mengatakan, sawah yang terendam banjir akibat air sungai meluap itu tidak hanya sawah warga Kelurahan Waliabuku, tetapi ada pula sawah warga Kelurahan Ngkaring-karing Kecamatan Bungi mengalami hal serupa.
"Jadi kalau hujan seharian seperti ini sudah pasti terendam. Memang ada juga sebagian sawah yang tidak terendam," ujar warga Kelurahan Waliabuku ini.
Tanaman padi yang terendam banjir itu, kata dia, tidak hanya sawah yang berada di satu hamparan sawah miliknya seluas kurang lebih 10 haktare, tetapi juga persawahan yang bersebelahan atau yang dibatasi dengan jalan poros seluas kurang lebih 50 hektare itu juga sebagian mengalami hal serupa.
"Kalau sawah saya ini hanya setengah hektare. Tapi bisa dilihat sendiri sawah yang lainnya juga terendam," ujarnya.
Meski demikian, menurutnya, kondisi sawah yang tertutup tingginya air bah tersebut tidak akan membuat padi rusak, karena umur padi yang baru ditanam sekitar sebulan lebih itu tergolong masih muda, sehingga apabila terbaring dan air surut akan kembali normal.
"Kecuali padi sudah berbuah dan menguning atau berumur 90-100 hari maka padi akan tumbang dan rusak apabila banjir merendam seperti ini," katanya.
Tingginyi air merendam sawah miliknya hingga mencapai tiga meter dari permukaan jalan, kata dia, juga dikarenakan gorong-gorong yang ada ukurannya tidak terlalu besar, sehingga aliran air tidak begitu deras.
"Kondisi ini sudah pasti begini setiap hujan datang. Jadi kita hanya bisa pasrah," ujarnya.
Dikatakannya pula, luas sawah miliknya setengah hektare bila tiba masa panen bisa mendapatkan 1 ton.
Pemantauan Antara, hujan yang mengguyur daerah itu tidak hanya merendam sawah warga, terdapat pula sejumlah rumah penduduk yang berada di sekitar area persawahan ikut terendam.