"Laporan dari petugas Pertanian Bombana serta aparat dari desa di wilayah itu, ada 162 hektare tanaman siap panen milik petani di beberapa wilayah gagal panen karena terendam akibat banjir," ujar Kadis Pertanian Bombana Muhammad Siarah, saat dihubungi melalui telepon, Senin.
Menurutnya, intensitas hujan yang tidak hanya melanda wilayah Bombana namun di hampir beberapa daerah di tanah air itu membuat areal pertanian milik petani pada musim tanam tahun ini dipastikan produksi akan menurun.
Dari luas sekitar 162 hektare tanaman padi sawah baik irigasi maupun sawah tadah hujan yang gagal panen tersebar di beberapa wilayah meliputi kecamatanñ Poleang Timur, Kecamatan Rarowatu dan beberapa titik di kecamatan Rumbia.
"Kami dari instansi teknis di Bombana seperti BPBD, PU, para camat dan kepala desa sudah melakukan pertemuan teknis untuk mencari solusi terbaik membantu penanggulangan warga petani terdampak banjir," ujarnya.
Ia menambahkan Pemkab Bombana sudah melakukan pendataan, terutama bagi petani yang mengalami gagal panen tahun ini untuk memberi bantuan benih padi, pestisida serta perbaikan drainase serta tanggul irigasi yang rusak akibat banjir tersebut.
Selain bantuan benih, lanjut Kadis, juga sudah menawarkan kepada ratusan petani setempat untuk masuk dalam program Asuransi Jasindo dengan harapan bisa membantu meringankan beban bagi petani yang mengalami gagal panen, dan itu sudah dilakukan beberapa tahun silam.
"Jadi kami berharap, intervensi dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk bisa membantu perbaikan tanggul maupun irigasi yang rusak akibat usia dari pembangunan irigasi/drainase yang belum pernah diperbaiki, maupun yang rusak akibat banjir itu sendiri," ujarnya.
Bahkan pihaknya juga sudah menyurati Balai Sungai Wilayah (BSW) IV Sultra untuk bisa membantu membiayai beberapa titik-titik irigasi sungai yang rusak parah akibat bencana banjir dan tanah longsor yang ada di Bombana.
Di musim tanam 2024 khususnya padi sawah di Bombana ditargetkan seluas 18 ribu hingga 19 ribu hektare atau mengalami peningkatan dibanding musim tanam 2023 lalu yang mencapai 17 ribu hektare lebih.