Kolaka (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara mencatat hingga bulan Maret 2019 penderita penyakit DBD meningkat mencapai 87 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Harun Massiri mengatakan dengan jumlah penderita DBD sebanyak itu pihaknya mengambil langkah siaga untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD.
"Jumlah penderita DBD meningkat makanya kita mengmabil langkah siaga untuk mengantisipasi meluasnya penyakit itu," katanya.
Menurutnya langkah dinas kesehatan saat ini sudah menangani 87 orang yang menderita penyakit DBD dan belum menimbulkan korban jiwa karena siklus penyakit ini terjadi saat musim hujan.
Harun juga menjelaskan, meskipun jumlah penderita mecapai puluhan orang tapi belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) namun pihak dinas kesehatan tetap melakukan penanganan terhadap kasus itu.
"Penyakit DBD ini tetap rawan sehingga butuh penanganan serius dari tim medis," ungkap Harun.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap melakukan pemberantasan penyakit DBD dengan melakukan pola hidup sehat serta menjaga lingkungan.
Dinas kesehatan, kata dia, sudah melakukan pengasapan (fogging) di beberapa rumah warga untuk mematikan jentik nyamuk agar tidak berkembang biak.
Meskipun demikian, lanjut dia, kalau masyarakat belum sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan dan rumah maka upaya yang dilakukan seperti fogging tidak akan ada gunanya.
"Fogging hanya dapat memutus mata rantai nyamuk dewasa, sementara pada jentik maupun telur tidak akan tertangani sehingga dalam waktu dekat akan kembali muncul," jelas Harun.