Kendari (Antaranews Sultra) - Pasangan caon gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut dua (2) Asrun-Hugua (berkah) mendeklarasi antihoax dan sara di kawasan Tugu Religi Alun-Alun Kendari, Minggu.
Deklarasi tersebut dibacakan oleh salah satu tim relawan Asrun-Hugua, Bahar bahwa tim Asrun-Hugua menolak dan melawan segala informasi dan berita hoax, isu sara dan ujaran kebencian.
"Kami tim Asrun-Hugua menyerukan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara agar tidak terprovokasi dari berbagai informasi dan pemberitaan yang mengandung ujaran kebencian, isu sara dan hoax. Kami mendukung adanya sinergitas dan solidaritas TNI/Polri, pemerintah daerah, ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat, demi terciptanya masyarakat yang kondusif, lancar dan damai," kata Bahar diikuti seluruh simpatisan.
Deklarasi itu merupakan rangkaian dari acara senam bersama "Berkah" yang mengaajak warga untuk sehat bersama dengan melakukan senam dan berolahraga.
Calon Wakil Gubernur Sultra nomor urut 2, Hugua, dalam kesempatan itu mengatakan, senam "berkah" digelar untuk mengajak masyarakat Kota Kendari membudayakan hidup sehat dengan berolahraga, serta mengajak masyarakat berfikir positif.
"Melalui kegiatan ini mengajak masyatakat untuk menolak hoax, ujaran kebencian dan isu sara. Saya juga menginstruksikan seluruh tim, relawan dan simpatisan Asrun-Hugua agar tetap solid, tidak terprovokasi dan menghormati pasangan calon lain untuk menciptakan pilkada damai," katanya.
Pilkada Gubernur Sultra diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Ali Mazi-Lukman Abunawas diusung Partai Demokrat (tiga kursi) dan Partai Golkar (tujuh kursi), total 10 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut dua pasangan Asrun-Hugua diusung PAN (sembilan kursi), PDIP (lima kursi), PKS (lima kursi), Hanura (tiga kursi), dan Gerindra (empat kursi), total 26 kursi di DPRD Sultra.
Nomor urut tiga pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar diusung Demokrat (enam kursi), PPP (dua kursi) dan PKB (satu kursi), total sembilan kursi di DPRD Sultra.