Andoolo (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, memberikan penguatan kelembagaan terhadap para pengrajin limbah kayu yang ada di daerah itu.
"Konawe Selatan ini sudah ditetapkan sebagai kabupaten kratif pemanfaatan limbah kayu oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia tahun 2017. Untuk itu kami tidaklanjuti dengan penguatan kelembagaan perajin," kata Kepala bidang ekonomi kreatif Dinas Pariwisata Konawe Selatan, Suartin, saat workshop penguatan kelembagaan bagi pengrajin limbah kayu Konawe selatan, di Andoolo, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan workshop itu merupakan upaya untuk memperkuat dan membina kelembagaan pengrajin kayu yang ada di Konawe Selatan,
"Jadi sejak 2016 bersama Badan Ekonomi Kreatif Indonesia telah melakukan pembinaan kepada lima kelompok pengrajin limbah kayu yang berada di Desa Pangan Jaya dan Desa Iwoi Mendoro," katanya.
Ia mengaku, respon Bekraf Indonesia sangat positif terhadap potensi bahan baku dan sumber daya yang ada di kabupaten Konawe Selatan.
"Sehingga pada 2017 pengrajin kami mendapat bantuan peralatan kerajinan limbah kayu dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia," katanya.
Workshop tersebut turut dihadiri oleh pengrajin pemula dari Desa Puuasana, Desa Watumerembe dan Desa Namu, kemudian organisasi pemerhati ekonomi kreatif diantaranya "Twins Artwork" dan "2yu Laver".
Baca juga: Pengrajin gembol jati kesulitan bahan baku
"Harapan kami terjadi pertukaran dan sharing ilmu pengetahuan terkait pembuatan produk kreatif berbahan dasar limbah kayu menjadi produk berdaya saing," kata Suartin.