Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Kendari, Amdali Adhitana, mengatakan frekuensi ekspor komoditas perikanan di daerah itu masih rendah.
"Rendahnya frekuensi ekspor komoditi perikanan ini disebabkan karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang proses ekspor," kata Amdali, di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis.
Ia mengatakan, tahun 2017 BKIPM Kendari mencatat ada 1,65 juta ekor komoditas perikanan ke luar dari Provinsi Sultra untuk tujuan konsumsi, non konsumsi dan budi daya.
"Untuk konsumsi sebanyak 587.585 ekor atau 23.906 ton, sedangkan non konsumsi sebanyak 1,05 juta ekor dan 743 ton," katanya.
Untuk meningkatkan tingkat frekuensi ekspor komoditas perikanan tersebut kata dia, maka pihaknya menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mensosialisasikan ekspor mudah dan murah kepada masyarakat terutama nelayan.
"Kami telah lalukan pertemuan dengan Bea Cukai Kendari disepakati upaya untuk mensosialisasikan ekspor mudah dan murah kepada masyarakat terutama nelayan," katanya.
Selain itu kata dia, pihaknya juga lakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra.