Kendari (Antaranews Sultra) - Tanaman pala mulai digandrungi petani di beberapa desa di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, setelah Kabupaten Konawe Kepulauan yang sukses mengembangkannya beberapa tahun silam.
Salah seorang petani asal Pulau Kabaena, Bombana, Aris (45) di Kendari, Senin mengatakan pihaknya mengembangkan tanaman jangka panjang itu sejak 4-5 dua tahun terakhir, dan sebagian tanamannya ada yang mulai berbuah.
"Saya yakin dengan areal tanaman yang baru mencapai 2,5 hektare ini sudah dapat membiayai hidup dan pendidikan anak saya hingga ke perguruan tinggi," ujaranya.
Ia mengatakan, awalnya dimulai melakukan penanaman pala itu dari rekan petani di Konawe Kepulauan yang sudah lebih awal mengembangkan dan telah meghasilkan.
Aris mengatakan, pengembangan tanaman pala dan kelapa di wilayah eks Kabaena, dinilai cocok dan terbukti dari tanamannya itu sudah ada yang mulai mengeluarkan buah.
Sementara itu petugas Pelayanan Informasi Pasar dan Analisa Pasar Hasil Pertanian (PIP/APHP) Disbun Sultra Adnan Jaya mengatakan, harga pala di pasaran bervariasi tergantung dari jenis dan kelompok produksinya.
Untuk jenis pala kulit/gelondongan harga ditingkat petani pedagang pengecer mencapai Rp500.000 per kilogram sementara ditingkat pedagang antar daerah Rp30.000 per kilogram tergantung dari kualitasnya, sementara pala kupas seharga antara Rp50.000 per kilogram.
Sementara harga fuly (bunga pala-red) kini mencapai Rp100.000 per kilogram di tingkat petani produsen sementara harga di tingkat pedagang antara daerah mencapai Rp110.000 per kilogram atau menurun dibanding sebelumnya yang mencapai Rp115.000 per kilogram.