Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan peminat KB dengan sistem metode operasi pria (MOP) atau vasektomi di daerahnya masih rendah.
"Dari target kami 123 orang pesrta KB pria (vasektomi) tahun 2017, yang terealisasi hanya 25 orang atau 20,33 persen," kata Kepala Bidang BKKBN Sultra Agus Salim di Kendari, Rabu.
Ia mengaku telah menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat vasektomi, seperti melakukan pertemuan dengan para kelompok dan motivator KB pria.
"Tetapi hasilnya masih minim, tetapi kami tidak henti-hentinya memberikan pemahaman dan penyuluhan dengan melibatkan tenaga penyuluh lapangan," katanya.
Disebutkan, dari 17 kabupaten kota di Sultra, hanya terdapat enam daerah yang berhasil menggaet peserta KB baru pria atau metode vasektomi.
"Enam daerah itu adalah Kabupaten Konawe tiga orang, Kabupaten Muna tujuh orang, Kolaka Utara dua orang, Kolaka Timur tiga orang, Buton Tengah empat orang dan Kota Kendari enam orang," katanya.
Menurut Agus, selama ini yang diketahui masyarakat adalah masalah KB merupakan urusan perempuan, tetapi sebenarnya kaum pria pun dapat berperan dalam program KB melalui MOP.
"Vasektomi ini sebelumnya dianggap sebagai proses pemandulan atau mengebiri sehingga diharamkan, namun dalam perkembangannya ilmu pengetahuan dan medis, vesktomi bukan untuk mengebiri, tetapi hanya untuk mencegah kehamilan dan itu bisa dikembalikan lagi apabila yang bersangkutan ingin punya anak kembali," katanya.
Ia berharap adanya penyatuan persepsi bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang KB pria, khususnya penggunaan sistem MOP yang selama ini masih menjadi perdebatan.