Makassar (Antara News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyiagakan 14 ekor anjing pelacak untuk bertugas mengendus peredaran dan penyelundupan narkoba masuk di wilayah Sulsel, termasuk membongkar pengiriman barang ilegal.
"Ada 14 ekor anjing pelacak yang ydimiliki Polda Sulsel siap ditugaskan mengendus bau, termasuk mengetahui di mana para pelaku menyimpan barang buktinya. Beberapa waktu lalu anjing ini diturunkan untuk mengungkap kasus narkoba," kata Kabid Humas Polda Sulsel Frans Barung Mangera di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, dari beberapa anjing pelacak di antaranya ada jenis pointer. Ini berasal dari Inggris dan mempunyai bentuk tubuh stabil dan cukup tinggi dan mampu membedakan 273 jenis bau. Meski dalam kondisi kelelahan anjing ini pun masih mampu mencium bau dengan ketajaman indra penciumannya hingga masuk dalam spesisalis Search and Rescue.
"Salah satunya bernama Archy dari satuan polisi Satwa, K-9 Squad Direktorat Sabhara. Anjing ini pilihan dan beberapa kali membongkar kasus termasuk mengedus pendaki yang hilang di gunung karena mampu mencium bau mayat," tutur perwira menengah ini
Selain itu lanjut Barung menjelaskan, penciuman pada anjing tersebut sangat kuat dengan radius hingga 2 Kilometer, kendati dalam keadaan cuaca dingin bahkan Arcy kelelahan, masih mampu mencium bau tersebut.
Anjing jenis ini hanya ada dua di Indonesia, Satu di Makassar dan satunya ditugaskan di Polda Maluku. Diketahui anjing itu tahan terhadap penyakit dan tidak sensitif terhadap cuaca. Sehingga perawatan tidak terlalu sulit. Meski demikian harga satu ekor anjing jenis ini cukup mahal mencapai Rp350 juta.
Sementara pawang anjing pelacak K-9 Bripda Budi Kurniawan mengungkapkan selain mampu melacak penyembunyian narkoba, juga mempu mengendus bahan peledak yang disembunyikan pelaku kejahatan.
Salah satunya Bred jenis anjing Herder binaan Direktorat Sabhara Polda Sulsel masuk dalam tim Penjinak Bahan Peledak atau Jihandak. Bahkan Bred sebelumnya menemukan bahan peledak jenis detonator pabrikan sebanyak 5.600 batang di pelabuhan Makassar eks Sukarno Hatta pada akhir ramadan tahun ini.
Keberhasilan Bred menemukan detonator itu mendapat atensi dari Mabes Polri, sehingga tim diterjunkan ke Makassar untuk menganalisis apakah itu bom namun setelah diteliti ternyata hanya detonator pabrikan ditemukan dalam tas penumpang.
Bahkan anjing dengan harga Rp185 juta itu pernah mengungkap dan mengendus narkoba jenis sabu seberat dua kilogram yang di simpan dalam knalpot motor diselundupkan pelaku dari Malaysia untuk dibawa ke Kabupaten Pangkep, Sulsel. Bahkan Bred juga sering kali di terjunkan dalam razia salah satunya di Kampung Sapiria Makassar tempat perputaran narkoba.
"Beberapa kali Bred menemukan narkoba baik yang diselundupkan maupun mencium aroma narkoba bagi yang sudah memakainya contohnya di kampung sapiria. Ada 14 ekor anjing pelacak pada squad K-9 dimiliki Polda Sulsel dan mayoritas didatangkan dari Belanda, lainnya dari Inggris," beber Budi.