Kendari (Antara News) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadikan pemberlakuan pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN sebagai peluang usaha.
"Karena itu kami ingatkan para perajin ikut memaknai era Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai peluang dengan terus meningkatkan kualitas produk," kata Ketua Dekranasda Sultra, Ny. Tina Nur Alam, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, banyak pengusaha atau perajin yang terjebak dengan pemaknaan salah terhadap pemberlakuan MEA yang menganggap sebuah ancaman bagi keberlangsungan usaha. "Kita harus berpikir bahwa dengan diberlakukannya MEA, kesempatan perajin kita makin terbuka lebar. MEA ini hendaknya dimaknai sebagai peluang dan bukan ancaman," kata anggota DPR RI dapil Sultra ini.
Menurut Tina Nur Alam, agar mampu usaha itu bersaing pada pasar bebas MEA, maka harus memiliki produk yang berkualitas yang dibarengi dengan inovasi.
Selain itu kata Tina, para pengurus Dekranasda ikut mengikuti perkembangan teknologi sehingga bisa optimal dalam memberikan pembinaan terkait pemanfaatan teknologi. "Kami senantiasa mensinergikan program dengan Dekranas Pusat sehingga tercipta satu program yang fokus, efektif dan efisien dalam mendukung kemajuan perajin," ujarnya.