Manado (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara telah mengekspor bunga pala (fuli) ke India dan Spanyol pada April 2016 untuk memenuhi permintaan kedua negara yang terus meningkat.
"Bunga pala yang diekspor ke India dan Spanyol 13 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 155.090 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, Jenny Karouw di Manado, Senin.
Jenny mengatakan bunga pala yang diekspor ke India sebanyak 12 ton dengan devisa sebesar 143.090 dolar AS. "Yang diekspor ke Spanyol memang hanya sedikit yakni 1 ton dengan nilai 12.000 dolar AS," jelasnya.
Permintaan akan bunga pala dari kedua negara tersebut dinilai akan berlanjut terus sehingga harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut. "Saya harap pasar yang sudah terbuka ini tidak akan disia-siakan oleh pengekspor Sulut," jelasnya.
Pemerintah, katanya, akan terus melakukan promosi produk unggulan Sulut baik di pasar domestik maupun internasional. "Promosi komoditas unggulan Sulut sebenarnya tidak mudah karena pembeli dari berbagai negara yang memiliki syarat dan ketentuan tersendiri," jelasnya.
Komoditas pala yang selalu dibeli masyarakat Eropa, Asia maupun Amerika dari Sulut yakni berasal dari Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang sangat terkenal tersebut. "Memang produksi biji pala paling banyak di Sulut berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan aroma dan kualitas yang memiliki ciri khas tersendiri," jelasnya.