Manado (Antara News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Olvie Atteng mengatakan pada semester pertama 2014 daerah tersebut mengekspor bunga pala ke lima negara sahabat.
"Bunga pala tersebut diekspor ke Belanda, Jerman, Amerika SeRikat, India, dan Vietnam," kata Olvie di Manado, Selasa.
Pala fuli atau bunga pala yang diekspor ke lima negara tersebut sebanyak 143,28 ton dengan sumbangan devisa sebesar 1,98 juta dolar Amerika Serikat (AS), katanya.
Dari ke lima negara tersebut, kata Olvie, paling besar diekspor ke Belanda yakni sebanyak 86 ton dengan sumbangan devisa 1,14 juta dolar AS.
Ke Jerman sebanyak 40 ton dengan nilai 594.902 dolar AS, Amerika Serikat sebanyak 8 ton dengan nilai 112.000 dolar AS, India 4,28 ton dengan nilai 67.677 dolar AS dan ke Vietnam 5 ton 67.500 dolar AS.
Bunga pala, kata Olvie, sangat diminati oleh masyarakat luar negeri karena akan dibuat sebagai rempah-rempah, aroma terapi dan bahan baku farmasi.
Olvie mengatakan produk turunan pala memang sangat diminati masyarakat di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika, sehingga diharapkan hal ini, mampu dimanfaatkan petani dengan meningkatkan kualitas produksi," katanya.
Memang, kata Olvie, kualitas produk turunan pala asal Sulut sudah sangat diakui dunia sehingga permintaan dari berbagai negara terus berdatangan. Karena kualitas yang tinggi, sehingga produk pala asal Sulut memenuhi 70 persen permintaan pasar dunia.
Sentra produksi pala dan turunannya berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Pemerintah akan terus memfasilitasi agar para eksportir mampu mendapatkan pasar baru untuk memasarkan komoditAS unggulan daerah ini, kata Olvie.