Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari meminta bantuan Tim Kota Hijau yang merupakan kerja sama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bank Pembangunan Asia untuk menyusun rencana induk sistem drainase.
"Tim Kota Hijau bekerja sama Bappenas dan ADB sudah menyampaikan hasil identifikasi masalah yang mereka temukan di Kota Kendari. Saya mengusulkan mereka untuk menyusun sistem drainase Kota Kendari dalam bentuk masterplan, termasuk Teluk Kendari," kata Sekretaris Kota Kendari Alamsyah Lotunani usai rapat evaluasi tim Bappenas dan ADB di Kendari, Kamis.
Menurut Alamsyah, hasil identifikasi Tim Asian Development Bank (ADB) dan Badan perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam program kota hijau sekitar satu tahun menemukan sejumlah masalah yang dihadapi Kota Kendari.
"Masalah itu antara lain banjir, sedimentasi dan pencemaran di teluk Kendari, serta sistem drainase yang buruk," katanya.
Selain itu kata Alamsyah, Tim kota hijau ini juga mengidentifikasi persoalan sumbangan lumpur dari Sungai Wanggu yang menjadi penyebab pendangkalan Teluk Kendari.
"Terkait hal itu Pemerintah Kota Kendari sudah menyampaikan upaya yang dilakukan, di antaranya pembangunan kawasan smart poin di bibir teluk Kendari," katanya.
Menurut dia, hasil identifikasi ini nantinya akan digunakan pihak Bappenas dan ABD untuk memberikan bantuan teknis dalam mengimplementasikan program green city yang dijalankan Pemkot Kendari.