Baubau (Antara News) - Komoditas rumput laut jenis `gracilaria spinosum sp` di pasaran Kota Baubau mengalami penurunan harga hingga sekitar 50 persen.
Salah seorang petani rumput laut di Kota Baubau, Anton di Baubau mengatakan, pada kondisi normal, harga rumput laut gracilaria sp dijual dengan harga Rp6.000 per kilogram, namun saat ini harga hasil laut itu turun menjadi sekitar Rp3.300 per kilogram.
"Penurunan harga rumput laut ini telah berlangsung sekitar dua bulan terakhir, dan kondisi tersebut tidak diketahui secara pasti penyebabnya," ujarnya.
Ia mengatakan, terjadinya penurunan harga rumput laut jenis gracilaria spinosum sp ini, tidak diikuti dengan harga rumput laut jenis lain seperti agar-agar katonik yang harganya masih stabil berkisar Rp8.500 per kilogram.
Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kota Baubau dapat mencarikan solusi terhadap permasalahan turunnya harga komoditas rumput laut jenis gracilaria sp itu tersebut.
"Saya juga tidak tahu kenapa harga rumput laut jenis itu bisa turun, padahal pasokannya masih normal saja," ujarnya.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra mencatat 13 lokasi sentra produksi rumput laut di Sultra di antaranya di Teluk Kamaru Kota Baubau, Selat Lohia Kabupaten Muna, Teluk Kolono (Konawe Selatan), Teluk Bone (Kolaka), Teluk Lasongko (Buton Utara), Teluk Masaloka dan Kapontori (Bombana), Teluk Sampolawa dan Pasar Wajo (Buton) dan hampir seluruh pesisir wilayah Wakatobi.