Kendari (ANTARA News) - Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) mempertanyakan keseriusan investor rumput laut asal Malaysia untuk berinvenstasi di daerah ini.
Wakil Ketua DPRD Sultra, Sabaruddin Labamba di Kendari, Minggu, mengatakan, pengusaha Malaysia yang berencana menanamkan modalnya pada sektor komoditas rumput laut telah menurunkan tim ahli untuk melakukan penelitian di daerah ini.
"Awal kedatangan para pengusaha itu menyampaikan pujian atas potensi daerah ini, tetapi setelah mengambil sampel dan meletakkan batu pertama pembangunan kantor perusahaannya, menghilang tanpa jejak," ujarnya.
Menurut dia, tim ahli rumput laut utusan dari pengusaha Datuk Azis Chemoor, telah mengunjungi Kota Baubau untuk mengambil sampel penelitian pada tahun 2009.
Sabaruddin yang mengutip kesan Direktur Pusat Penyelidikan Teknologi Makanan Institut Penyelidikan dan Kemajuan Pertanian Malaysia (MARDI), Hj Normah Omar bahwa rumput laut tidak hanya untuk kebutuhan makanan, tetapi dapat diolah untuk bahan baku kosmetik maupun obat-obatan.
"Potensi rumput laut Indonesia menyakinkan, tetapi hal penting adalah peningkatan kualitas sehingga dapat bersaing di pasar dunia," kata Sabaruddin meniru pengakuan Normah.
Bahkan utusan pengusaha ternama dari Malaysia itu mengatakan, rumput laut tersebut akan membawa kesejahteraan bagi rakyat kalau dikelola secara maksimal.
Selain tertarik potensi rumput laut, juga pengusaha asal Negeri Jiran tersebut berniat untuk menanamkan modal pada sektor peternakan, perikanan, parawisata dan pertambangan.
"Tapi sampai saat ini tidak jelas, sehingga jangan heran kalau rakyat meragukan keseriusan investor asing menanamkan modalnya di daerah ini karena terbukti hanya datang mengambil sampel kemudian menghilang," kata Sabaruddin.
Padahal, kata dia, Pemerintah Sultra sudah mengapresiasi kehadiran investor itu, dengan menggenjot pembangunan infrastruktur kelistrikan, pelabuhan, bandara, air bersih dan sarana komunikasi yang memadai.
Perairan Sultra, kata Sabaruddin, sangat strategis untuk pengembangan budidaya rumput laut dan potensinya sangat menjanjikan untuk pengembangan usaha industri rumput laut.
Menurut dia, investasi rumput laut di Sultra harus mengedepankan kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak investor, pemerintah dan nelayan.
"Rakyat Sultra membutuhkan jaminan pasar dengan harga yang kondusif, sedangkan pengusaha mengharapkan kepastian produksi demi kelanjutan usaha," katanya.(Ant).