Rumbia (ANTARA News) - Harga rumput laut di Kabupaten Bombana, khususnya di salah satu sentra sentra produksi rumput laut di Kecamatan Masaloka Raya, merosot atau menurun dratis dari sebelumnya Rp8.500 per kilogram kini menjadi Rp4.000/kilogram.
Camat Masaloka Raya, La Angkata yang dihubungi di Masaloka Raya, Rabu, mengatakan, menurunnya harga rumput laut tersebut mulai terjadi dalam tiga bulan terakhir ini.
"Petani rumput laut di Masaloka pernah menikmati hasil panen budidaya rumput laut dengan harga Rp8.500 per kilogram, tapi belakangan ini harganya merosot hingga saat ini mencapai titik terendah, dengan harga Rp4.000 per kilogram," ujarnya.
Menurut dia, merosotnya harga rumput laut itu dipicu faktor kualitas produksi rumput laut juga menurun akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan budidaya rumput laut berkembang baik.
Dalam tiga bulan terakhir ini, kata dia, selain harga rumput laut merosot, hasil panen petani rumput laut itu juga berkurang karena cuaca yang tidak mendukung bagi pertumbuhan rumput laut.
Sebelumnya, kata dia, petani yang membudidayakan rumput laut sebanyak 10 tali (satu tali = 30 meter) bisa menghasilkan panen 150 - 200 kilogram, tetapi saat ini petani hanya beruntung bisa panen 100 kilogram dari dari hasil 10 tali budidaya rumput laut tersebut.
"Saya pernah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bombana, agar meneliti kasus budidaya rumput laut di Masaloka ini, namun sampai sejauh ini belum ada tanggapan," katanya.
Menurut La Angkata, wilayah kecamatan Masaloka Raya berpenduduk sekitar 4.000 jiwa yang tersebar di lima wilayah desa pesisir. Sekitar 50 persen penduduk setempat menggantungkan hidup dari hasil budidaya rumput laut, selain hidup sebagai nelayan penangkap ikan dan pedagang. (ANT).