Kendari (Antara) - Pemerintah Kabupaten Buton Utara mengharapkan pembangunan pelabuhan penyeberangan feri Amolengo - Labuan segera beroperasi karena penyeberangan menggunakan kapal rakyat ukuran kecil mengancam keselamatan.
Penjabat Bupati Buton Utara Saemu Alwi di Kendari, Selasa, mengatakan penyeberangan Amolengo (Kabupaten Buton Utara) - Labuan (Buton Utara) strategis untuk pelintas beberapa wilayah.
"Saat ini penyeberangan yang diminati adalah penyeberangan feri Torobulu (Kabupaten Konawe Selatan) - Tampo (Kabupaten Muna)," kata Saemu Alwi.
Penyeberangan Torobulu - Tampo menghubungkan pelintas dari dan ke Kota Kendari, Kabupaten Muna, Buton, Buton Utara, Buton Tengah, Muna Barat, Bombana dan Kota Bau Bau.
Jika penyeberangan Amolengo - Labuan sudah beroperasi maka sebagian besar warga yang bepergian dari dan ke Kota Kendari tujuan Buton Utara, Buton, Kota Bau Bau, Buton Tengah dan Muna akan memilih penyeberangan Amolengo _ Labuan.
Beberapa keunggulan penyeberangan Amolonge - Labuan yakni waktu pelayaran hanya sekitar 30 menit sehingga biaya lebih murah.
Seorang mahasiswa La Pendi (22) mengatakan jalur penyeberangan Amolengo - Labuan menjadi pilihan walaupun belum menggunakan kapal roro.
"Penyeberangan Amolengo - Labuan pasti menjadi favorit karena bagi warga yang pergi pulang tujuan Kendari, Buton Utara, Buton, Buton Tengah dan Kota Bau Bau lebih efisien dari segi biaya," kata La Pendi, warga Kota Bau Bau.
Saat ini warga yang melalui penyeberangan Amolengo - Labuan masih menggunakan fasilitas penyeberangan kapal rakyat ukuran kecil namun dapat mengangkut sepeda motor sampai belasan unit.
Pantauan di area penyeberangan Amolengo - Labuan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung terus digenjot karena ditargetkan rampung tahun 2015.