Kendari (Antara News) - Potensi perikanan lestari di wilayah perairan laut Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat kurang lebih 1,2 juta ton per tahun, namun baru dimanfaatkan kurang lebih 234.230 ton per tahun atau sekitar 15,14 persen.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Kamis mengatakan, rendahnya pemanfaatan potensi perikanan tersebut akibat keterbatasan sarana dan prasanana penangkap ikan yang dimiliki oleh para nelayan.
"Tahun ini kami mengusulkan bantuan untuk nelayan berupa lima unit kapal tangkap ikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun usulan bantuan kapal tangkap ikan berkapasitas 50 gross ton itu tidak dikabulkan," katanya.
Ia mengaku tidak paham mengapa Kementerian Kelautan menolak memberikan bantuan kapal tangkap ikan untuk lima kelompok nelayan miskin di Sultra tersebut.
Padahal, kata dia, bantuan tersebut sangat dibutuhkan nelayan untuk menangkap ikan di perairan laut dalam agar hasil tangkapan ikan mereka bisa meningkat.
"Kalau hasil tangkapan ikan para nelayan meningkat, maka dapat dipastikan tingkat pendapatan para nelayan juga akan meningkat," katanya.
Dengan begitu, ujarnya, tingkat kesejahteraan keluarga para nelayan juga akan berangsur-angsur membaik.
Menurut dia, potensi perikanan lestari perairan laut Sultra kurang lebih 1.265.770 ton per tahun.
Potensi perikanan lestari sebanyak itu, kata dia, tersebar di wilayah perairan laut seluas 1.114.479 meter per segi.