Kendari (Antara News) - Infrastruktur pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak dapat mendistribusi air secara optimal karena sudah "dimakan" usia.
"Sejumlah ruas distribusi air yang melayani konsumen mengalami hambatan serius karena usia pipa sudah uzur. Ada pipa yang sudah berusia 30 tahun," kata Humas PDAM Tirta Anoa Kendari, Sugeng di Kendari, Senin.
PDAM, kata dia, sedang memikirkan skenario untuk melakukan rehabilitasi infrastruktur dasar tersebut agar distribusi air berjalan maksimal.
Beberapa wilayah distribusi air dari milik perusahaan daerah tersebut sudah teratasi walaupun disadari belum memenuhi harapan konsumen.
Ia mengakui sarana vital yang sudah berusia puluhan tahun tersebut mengakibatkan kebocoran air di sejumlah titik sehingga berdampak pada buruknya pelayanan.
"Pipa yang bocor pada titik tertentu membutuhkan waktu beberapa hari untuk memulihkan pelayanan. Itulah kondisi sebenarnya," kata Sugeng.
PDAM menyambut baik rencana pihak DPRD Kota Kendari untuk mengunjungi atau pun memantau sarana penumpang perusahaan agar mengetahui kondisi sebenarnya.
Pelayanan air bersih beberapa pekan terakhir dikeluhkan pelanggan sehingga mendapat perhatian dari DPRD Kota Kendari.
Secara terpisah Ketua DPRD Kendari, Abdul Razak mengaku hampir setiap saat menerima keluhan warga terkait layanan PDAM yang mengecewakan.
"Yang kami dapatkan setiap saat hanyalah keluhan warga terutama mengenai distribusi air ke pelanggan," katanya.
Seharusnya, kata Razak, pihak PDAM memberikan penjelasan kepada publik tentang kendala distribusi air.
"Perusahaan selalu mendapat suplai dana dari Pemerintah Kota Kendari dan DPRD selalu mengakomodir sehingga wajar kalau ditagih pelayanannya," katanya.