Manado (Antara News) - Sebanyak 316 ibu rumah tangga (IRT) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengidap "Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome" (HIV/AIDS) hingga Oktober 2014.
"Bisa saja IRT tersebut terinfeksi atau ditularkan dari suaminya yang memang positif HIV," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulut dr M Tangel-Kairupan di Manado, Minggu.
Dia menjelaskan dari 316 kasus tersebut 149 kasus teridentifikasi HIV sementara sisanya 167 kasus adalah AIDS.
Populasi tertinggi HIV/AIDS berdasarkan profesi adalah pekerja swasta dan wiraswasta dengan 509 kasus, di mana 127 kasus HIV dan sisanya adalah 382 kasus adalah AIDS, sementara IRT jumlahnya tertinggi kedua setelah swasta dan wiraswasta.
Tertinggi ketiga adalah warga yang tidak bekerja dengan 206 kasus, di mana 62 kasus ditetapkan sebagai HIV, sementara 206 kasus sisanya adalah AIDS.
Berturut-turut tertinggi keempat dan kelima adalah pekerja seks komersil (PSK)) dan karyawan, di mana sebanyak 93 kasus profesi PSK teridentifikasi HIV sebanyak 56 kasus dan sisanya 37 kasus adalah AIDS.
Sementara 90 kasus profesi karyawan yang teridentifikasi sebagai HIV sebanyak 33 kasus dan AIDS sebanyak 57 kasus.
"Paling penting adalah setia terhadap pasangan. Dan hendaknya menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks berisko. Upaya sosialisasi kami terus lakukan termasuk menjangkau mereka yang dikategorikan populasi kunci," katanya.
Di bulan tersebut tercatat jumlah pengidap HIV/AIDS sebanyak 1.651 kasus, di mana 979 kasus diidap laki-laki dan sisanya 672 kasus adalah perempuan.