Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menetapkan dua kecamatan di daerah itu sebagai daerah pengembangan budi daya ikan keramba.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari Agusalim, di Kendari, Sabtu, mengatakan dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli yang terletak di wilatah pesisir.
"Budi daya ikan keramba memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan bagi kesejahteraan warga. Sehingga saat ini kami mendorong warga untuk mengembangkan budi daya perikanan laut, melalui sistem keramba," katanya.
Menurut dia, alasan lain pemerintah memberikan dorongan kepada warga petani untuk membudidayakan ikan keramba karena pasarannya menjanjikan, menyusul tumbuhnya restoran dan rumah makan di daerah itu.
Disebutkan, budi daya ikan keramba, dalam hal ini keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, merupakan salah satu usaha budi daya laut yang dikembangkan Dinas Kelautan Kendari.
"Untuk Kecamatan Abeli tepatnya di Kelurahan Sambuli, Kelurahan Tondonggeu, Kelurahan Nambo dan Kelurahan Bungkutoko dengan potensi luas lahan kurang lebih 200 hektare," ujarnya.
Sementara di Kecamatan Kendari, lokasi pengembangan budidaya ikan keramba tetapnya di Kelurahan Purirano dan Kelurahan Mata, dengan potensi luas lahan mencapai 170 hektare.
Menurut dia, potensi pengembangan lahan budidaya ikan keramba masih sangat luas karena dari luasan lahan tersebut yang baru diolah warga baru mencapai 95,7 hektare.