Wangiwangi (ANTARA News) - Produksi ikan karamba apung para nelayan suku Bajo Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara saat ini ini sudah mulai diekspor ke luar negeri melalui Denpasar, Bali.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan, yang dihubungi di Wangiwangi, Minggu, mengatakan bahwa ekspor produksi ikan karamba apung nelayan Bajo tersebut diekspor melalui Denpasar karena di Wakatobi sendiri belum ada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ikan.
"Oleh karena itu, di Wakatobi belum ada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ikan. Maka, produksi ikan karamba apung para nelayan Bajo diantarpulaukan ke Bali. Kemudian oleh pengusaha di Bali diekspor," katanya.
Menurut dia, produksi ikan karamba apung yang diekspor ke luar negeri tersebut sebagian besar jenis ikan putih, sedangkan jenis ikan lain seperti ikan korapu dan ikan sunu masih sangat terbatas.
"Dalam sekali pengiriman ikan hasil karamba apung ke Bali, rata-rata antara 100 kilogram dan 150 kg," katanya.
Ia mengatakan bahwa nelayan Bajo Wakatobi mulai menggeluti usaha budidaya ikan karamba apung sejak 2008.
Modal awal para nelayan mengembangkan usaha tersebut, kata dia, dibantu oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) sebesar Rp500 juta.
"Dana sebanyak Rp500 juta ketika itu diberikan kepada lima kelompok nelayan, masing-masing kelompok Rp100 juta," katanya.
Saat ini, kata dia, budi daya ikan keramba apung tersebut sudah berkembang menjadi puluhan kerambah yang sebagian besar dipelihara di bawah kolong rumah-rumah penduduk.
"Budi daya ikan karamba apung ini sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan Bajo, terutama nelayan yang mengembangkan budi daya ikan karambah apung ini," katanya. (ANT).