Jayapura (Antara News) - Kodam XVII Cenderawasih akan membantu alat pendeteksi logam (metal detektor) untuk mengawasi perbatasan RI-Papua Nugini khususnya di Skouw.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada Antara usai gelar pasukan TNI menjelang pemilu presiden di Jayapura, Rabu, mengatakan alat tersebut akan diserahkan ke Yonif 632 yang bertugas di perbatasan.
Untuk itu, kata Mayjen Zebua, pihaknya terlebih dahulu akan melatih anggota batalyon tersebut agar dapat menggunakan alat tersebut dengan baik.
Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat mendetekti masuknya barang-barang yang mengandung logam seperti senjata dan amunisi.
"Metal detektor diharapkan dapat membantu mendetekti senpi beserta amunisi yang dilaporkan sering masuk melalui jalur legal yakni pintu masuk perbatasan," kata Pangdam Cenderawasih yang wilayahnya meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat itu.
Menurutnya, TNI bersama polisi berupaya bersama-sama mencegah masuknya senjata ke wilayah Papua khususnya ke daerah yang dianggap rawan kelompok bersenjata.
"Mudah-mudahan kami dapat mencegah masuknya senjata ilegal ke kelompok masyarakat karena bila itu terjadi akan sangat berbahaya," kata Mayjen Zebua.
Gelar pasukan yang diikuti sekitar 300 anggota TNI itu sekaligus dilakukan pengecekan peralatan tempur di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih.
Berita Terkait
Presiden Terpilih RI Prabowo diundang PM Marape hadir HUT Ke-50 PNG pada 2025
Kamis, 22 Agustus 2024 7:47
Yonif 122/TS temukan 400 gram narkoba di sekitar perbatasan RI-PNG
Rabu, 10 Juli 2024 19:57
Pangdam XIV Hasanuddin terima Yonif 725 usai bertugas menjaga perbatasan
Senin, 28 Agustus 2023 19:42
Korem 143/HO kirim 450 personel 725/Woroagi untuk menjaga perbatasan RI-PNG
Senin, 29 Agustus 2022 1:41
Satgas TNI Yonif 711 mengamankan barang bukti ganja di perbatasan RI-PNG
Minggu, 9 Januari 2022 17:16
Dua senjata api SS1 milik Polri ditemukan di perbatasan RI-PNG
Kamis, 3 Juni 2021 11:59
Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui lewat "jalan tikus" ke Vanimo PNG
Jumat, 2 April 2021 19:22
Papua Nugini deportasi Gubernur Papua setelah masuk tanpa dokumen
Jumat, 2 April 2021 19:21