Makassar (Antara News) - Masjid Raya Rantepao dengan kekhasannya menjadi objek wisata baru di Toraja Utara yang memberikan nuansa berbeda dibanding objek wisata religi lainnya.
"Toraja memang identik dengan pariwisatanya apalagi kebudayaan megalitiknya. Namun kini tempat ibadah semakin sering disinggahi oleh wisatawan asing, karena keunikannya," kata tokoh agama Islam Toraja Utara Masri di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, Masjid Raya Rantepao merupakan masjid yang terbilang unik karena berbeda dengan masjid-masjid lain pada umumnya. Masjid ini mempunyai sepasang rumah tongkonan yang sengaja dipasang disamping pintu masuk ke tempat ibadah serta arsitektur bangunannya diukir motif khas budaya Toraja.
Menurut dia, Masjid Raya Rantepao didirikan sekitar 1950. Lokasinya berada di tengah Kota Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara.
"Masjid ini sudah mengalami dua kali renovasi. Salah satunya adalah peletakan dua buah Tongkonan di pintu utama masjid serta penambahan arsitektur khas Toraja," kata Masri.
Dia mengatakan, proses renovasi memang sedikit menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun demi menjaga kerukunan masyarakat Toraja peletakan Tongkonan di pintu utama masjid serta penambahan arsitektur khas Toraja tetap dilakukan. Hasilnya ternyata positif, karena ada estetika nilai-nilai budaya Toraja yang akan terlihat oleh siapa pun yang melewati masjid ini.
Dijelaskan bahwa Tongkonan (rumah adat Toraja) hanya melambangkan kerukunan masyarakat Toraja dan hanya berada di Toraja. Selain Tongkonan, ukiran yang ada di beberapa bagian masjid tersebut ada makna filosofi.
"Seperti ukiran paqkapuq baka, yang berarti harapan agar keturunan senantiasa bersatu dan senantiasa hidup damai dan sejahtera. Sedang paqtedong yang berarti lambang kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua masyarakat dan keluarga," kata Masri.