Pasarwajo, (Antara News) - Warga masyarakat Pulau Talaga, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), membutuhkan talut pemecah ombak untuk melindungi kapal-kapal nelayan dari gemburan ombak.
Warga Talaga, Ny Jumaria (45), di di Pulau Talaga Minggu, mengatakan keberadaan talut di pulau tersebut tidak hanya untuk melindungi kapal nelayan, melainkan juga mengaman wilayah pesisir pantai dari abrasi.
"Rumah-rumah warga yang berada di sepanjang pantai, terancam rusak akibat abrasi saat musim ombak besar atau musim barat di wilayah itu," katanya.
Menurut dia saat musim barat tiba, para nelayan di pulau tersebut tidak bisa tidur nyenyak karena harus menjaga kapalnya dari gempuran ombak.
"Nelayan yang lalai menjaga kapalnya, pecah dihantam ombak dan tak bisa diperbaiki kembali," katanya.
Ia mengatakan pengaruh musim barat di Pulau Talaga berlangsung sekitar tiga sampai empat bulan.
Kurun waktu tersebut kata dia, warga pulau tersebut tidak berakses ke mana-mana, terutama ke Kota Baubau.
"Pada setiap musim barat, warga Talaga benar-benar terisolasi. Nelayan setempat tak bisa melaut jauh dari pinggir pantai karena takut digulung ombak besar," katanya.
Karena itu kata dia warga pulau Talaga sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Buton maupun pemerintah provinsi Sultra agar bisa membangun talut pemecah ombak di wilayah pesisir pantai pulau itu.