Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri silaturahmi nasional dengan sekitar 1.000 mahasiswa penerima program Bidikmisi di Jakarta, Kamis.
Presiden dan rombongan memasuki tempat acara sekitar pukul 10.30 WIB didampingi sejumlah menteri diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri ESDM Jero Wacik dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam sambutannya mengatakan, bidikmisi merupakan program pemberian beasiswa yang menjadi agenda Menteri Pendidikan Nasional (sekarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) M Nuh saat seratus hari pertama pada 2010.
Bidikmisi merupakan skema beasiswa untuk menjemput para siswa berprestasi terutama masyarakat miskin yang ingin melanjutkan sekolah tinggi.
Bidikmisi, menurut M Nuh ingin mematahkan mitos bahwa orang miskin tidak bisa kuliah di perguruan tinggi. "Kita ingin bebaskan biaya seluruh pendidikan, dan memberikan biaya hidup bagi mahasiswa yang tidak mampu," katanya.
Sejak diluncurkan hingga 2013, telah diberikan kepada 149.768 mahasiswa yang tersebar di 98 perguruan tinggi negeri dan 590 perguruan tinggi swasta. Pada 2014, kuota untuk mahasiswa baru yang disediakan 60 ribu.
M Nuh menambahkan, pada 2007 hanya 1,7 persen mahasiswa dari kalangan miskin yang kuliah di Perguruan Tinggi. Pada 2011, telah meningkat menjadi 4,7 mahasiswa dari kalangan masyarakat miskin. "Dalam lima tahun ke depan kita harapkan 15 persen mahasiswa dari kalangan miskin," katanya. Ia menambahkan, pemerintah terus meningkatkan beasiswa untuk masyarakat.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, selain bersilaturahmi dengan Presiden juga digelar seminar bertema 'inovasi, kepemimpinan dan kewirausahaan untuk membentuk karakter yang mandiri'.