Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan lahan bekas tambang di daerah itu untuk mengembangkan tanaman sorgum.
Kepala Badan Riset Daerah Sultra, Bahrun, di Kendari, Senin, mengatakan, untuk tahap awal penanaman dilakukan di bekas lahan tambang Motui Kabupaten Konawe Utara.
"Tanaman sorgum ini adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri," kata Bahrun.
Ia mengatakan, selama ini bekas lahan tambang dibiarkan menjadi lahan tidur karena dianggap tidak bisa lagi tumbuh tanaman berguna. "Sorgum memiliki potensi besar untuk dikembangkan di daerah rawan kekeringan, mendukung peningkatan produktifitas lahan kosong, lahan marjinal dan lahan non-produktif lainnya," katanya.
Dijelaskan, Sorgum ditanam dengan sistem ratun sehingga tanaman dapat dipanen dua sampai tiga kali untuk sekali tanam saja, waktu Tanam Sorgum dapat ditanam pada sembarang musim tanam asalkan pada saat tanaman muda tidak tergenang atau kekeringan.
Keunggulan sorgum katanya, terletak pada sifat ketahanan terhadap kekeringan, produksi tinggi, biaya relatif murah serta lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman dibanding tanaman pangan lain. "Dari bekas lahan tambang Motui, kita akan kembangkan tanaman itu ditempat-tempat bekas lahan tambang lainnya seperti di Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Selata dan bombana," kata Bahrun.