Kendari (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara mendorong petani sorgum untuk terus meningkatkan produksi tanaman perkebunan dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan sekaligus menjadi komoditas unggul di daerah.
Bupati Koltim Abdul Azis di Kendari, Sabtu mengatakan, akan terus mendukung dan mendorong petani guna mengembangkan tanaman sorgum sehingga Kolaka Timur dapat menjadi lumbung sorgum masa depan Sultra.
"Buah sorgum sebagai sumber pangan dan bahan baku industri, sementara batang dan daunnya pun kini menjadi kebutuhan pakan ternak, olehnya dipastikan mampu menjadi cikal bakal penggerak ekonomi wilayah di Koltim," kata bupati.
Sebelumnya, Kadis Ketahanan Pangan Koltim Idarwati, mengatakan sentra tanaman sorgum di kembangkan di Desa Tinonpo, Kecamatan Tinondo dan masyarakat disana sudah sering melakukan panen tiga kali dalam setahun.
"Rata-rata panen sorgum petani mencapai 8-10 ton per hektare dengan luas areal seluruhnya mencapai 30 hingga 40 hektare," ujarnya dan menambahkan, produk dari hasil sorgum itu oleh petani pun sudah ada yang mengolah menjadi makanan kripik yang pasarannya sudah masuk di sejumlah swalayan di Koltim maupun di kabupaten Kolaka .
Sebagai tindak lanjut pengembangan sorgum, Pemkab Koltim juga telah membantu kelompok tani setempat dengan mesin perontok dan penggiling untuk mempercepat hasil panen sorgum dengan hasil sesuai dengan pngsa pasar.
"Bahkan, pihak Kementerian Pertanian sudah pernah melakukan penelitian terkait untuk kecocokan lahan dengan tanaman serealia, dan hasilnya dinyatakan sempurna untuk pengembangan secara berkelanjutan," ujarnya.
Ia juga menambahkan, Pemkab Koltim juga sudah mengembangkan menjadikan sumber benih bagi kebutuhan petani dari luar Koltim dengan harga yang sesuai. Selain usia sorgum produksinya cepat juga sistem pemeliharaannya mudah.