Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan sebanyak 6.117 karya ilmiah di jurnal bereputasi global, dengan 5.865 sitasi, dimulai sejak awal didirikan pada 2021 hingga Januari 2025.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam acara Ekspose Capaian Riset dan Inovasi 2024 bertajuk "Transformasi Riset dan Inovasi untuk Membangun Negeri" di Jakarta, Rabu, menjelaskan lembaga riset seperti BRIN lebih fokus pada pengembangan teknologi kunci, yang menjadi dasar bagi industri untuk menghasilkan produk akhir.
Sebab, menurutnya, keberhasilan riset tidak hanya dilihat dari produk akhir dengan perspektif jangka pendek.
"Kami perlu mengedukasi masyarakat bahwa riset adalah investasi jangka panjang, dan hasilnya mungkin baru dirasakan dalam beberapa tahun," kata Handoko.
BRIN, kata Handoko, juga mencatatkan 539 capaian Kekayaan Intelektual (KI) yang meliputi paten, hak cipta, merek, desain industri, dan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) sepanjang 2024.
Ia menilai hal ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi peningkatan peringkat Indonesia dalam Indeks Inovasi Global (GII), yang kini berada di peringkat ke-54. Peringkat ini jauh lebih baik dibandingkan posisi sebelum 2021 di angka 87.
"Kami memperbaiki skema-skema untuk peningkatan kapasitas SDM, tidak hanya untuk BRIN, tetapi juga untuk kampus, industri, dan komunitas," ujarnya.
Dari sisi infrastruktur, papar Handoko, BRIN menyediakan fasilitas infrastruktur riset canggih untuk mendukung kegiatan riset dan inovasi melalui e-layanan sains (elsa). Selain itu, skema pendanaan berbasis kompetisi yang diterapkan sejak 2022 juga mulai menunjukkan hasil positif.
"Ini untuk memastikan bahwa aktivitas riset inovasi yang dilakukan oleh teman-teman kita tidak hanya di BRIN, itu memenuhi standar global," tambahnya.
Handoko menyoroti pentingnya menjaga talenta unggul Indonesia. BRIN terus membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk kembali dan berkontribusi dalam riset nasional.
Dia menyatakan dukungannya terhadap program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yang menargetkan swasembada pangan dan energi sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
Handoko menegaskan bahwa arah riset yang telah dirancang BRIN sepenuhnya selaras dengan kebutuhan masyarakat dan arahan Presiden untuk memastikan kedaulatan nasional di bidang pangan dan energi.
"Apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan visi besar swasembada pangan dan energi yang dicanangkan Presiden. Dalam aspek pangan, misalnya, kami aktif mengembangkan varietas baru, seperti padi dan jagung, guna mendukung ketahanan pangan nasional," ucap Laksana Tri Handoko.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN publikasikan 6.117 karya ilmiah di jurnal bereputasi global