Kendari (ANTARA News) - Olahan abon ikan yang dihasilkan oleh kelompok usaha bersama yang ada di Kota Kendari, SUlawesi Tenggara (Sultra), penjualannya sudah menembus pasar eropa.
Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kendari, Agusalim, di Kendari, Minggu, mengatakan, produk olahan abon ikan dari Kendari sudah dijual hingga ke Belanda.
"Olahan abon ikan dari Kendari diminati warga di Belanda, sehingga negara itu menjadi salah satu pasaran abon ikan dari daerah ini," kata Agusalim.
Ia mengatakan, pemerintah Kendari intens melakukan pembinaan terhadap kelompok usaha pengolah abon ikan di Kendari agar terus meningkatkan produksinya.
Bantuan yang diberikan kata Agusalim, adalah peralatan pembuatan abon ikan, kemudian mesin pres abon ikan atau peralatan lainnya terkait kebutuhan peningkatan produksi abon ikan.
"Bukan hanya produksi yang dipacu, tetapi tetap menjaga tras atau kepercayaan masyarakat terhadap kualitas abon ikan yang diproduksi oleh kelompok usaha," katanya.
Ia menjelaskan, abon ikan dari Kendari sudah dikenal kualitasnya, sehingga banyak para pengusaha dari Jawa dan Sumatera yang memesan abon ikan dalam jumlah banyak dari Kendari.
Menurut Agusalim, produksi abon ikan yang dihasilkan para kelompok pengolah di Kendari bisa mencapai 30 ton dalam sebulan, karena didukung ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Beberapa kelompok usaha pengolah abon ikan yang berkembang pesat di Kendari diantaranya kelompok Wanita pesisir di Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli, kemudian Kelompok Usaha Bersama Flamboyan di Kelurahan Tobimaita Kecamatan Abeli dan Kelompok usaha bersama Citra Permata yang berada di Kelurahan Purirano Kecamatan Kendari. (ANT).