Pasarwajo (ANTARA News) - Para pemilih di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton, berbondong-bondong menuju tempat-tempat pemungutan suara untuk menyalurkan hak suaranya pada pemungutan suara ulang pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah setempat, Sabtu pagi.
Pantauan di Kadatua, Sulawesi Tenggara (Sultra), petugas pemilihan kecamatan yang dikawal aparat polisi sejak Jumat (18/5) sudah mendistribusikan seluruh logistik pilkada bagi kebutuhan 20 tempat pengumutan suara (TPS) yang disiapkan panitia pemilihan di kecamatan pulau tersebut.
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Kadatua, Salahuddin, di Kadatua, Sabtu, mengatakan bahwa penyaluran logistik pilkada di pulau tersebut sepanjang hari Jumat kemarin hingga pagi ini berjalan lancar dan aman.
"Tidak ada masalah dalam penyaluran logistik pilkada ke setiap TPS oleh panitia pemilihan kecamatan. Semuanya berjalan lancar dan aman karena dalam pendustribusian logistik pemilu dikawal ketat aparat polisi," katanya.
Sementara itu, Camat Kadatua La Mpute mengatakan jumlah TPS yang disiapkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di pulau tersebut sebanyak 20 TPS yang tersebar di 10 desa.
"Di setiap desa, panitia pemungutan suara menyiapkan dua TPS untuk warga pemilih menyalurkan hak suaranya," katanya.
Menurut Camat La Mpute, jumlah pemilih di Pulau Kadatau sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) kurang lebih 4.000 orang.
Namun, yang datang ke TPS menyalurkan hak suaranya 3.000-an pemilih karena sebagian pemilik suara masih merantau ke berbagai daerah di Indonesia, terutama wilayah Indonesia bagian timur.
"Warga Kadatua yang merantau di wilayah Indonesia bagian timur mencapai ratusan orang, dan hingga hari-H pemungutan suara ini, mereka belum kembali," katanya.
Warga pemilih di Desa Uwemaasi, La Zaeli (54), mengatakan hanya tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bersaing memperebutkan suara pemilih di Pulau Kadatua.
Ketiga pasangan calon tersebut, yakni pasangan Umar Samiun-La Bakrie (PAN dan PPRN), Agus Feisal-Yaudu Salom Adjo (Partai Golkar), dan Azhari-H. La Naba (PPP dan PKB).
"Hanya tim sukses dari tiga pasangan calon bupati itu yang gencar mendekati pemilih di pulau ini," katanya.
Keterangan serupa juga diungkapkan warga pemilih lainnya, Naziru (39). Menurut dia, kedua pasangan tersebut bisa mendulang suara lebih banyak karena tim sukses keduanya bersaing ketat membagi amplop berisi uang senilai Rp100 ribu kepada para pemilik suara.
"Katanya sebagai uang tersebut sebagai ongkos ojek pemilih dari rumah menuju TPS yang telah disediakan," katanya.
Pemungutan suara ulang Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Buton diikuti tujuh pasang calon bupati dan wakil bupati yang dinyatakan lolos verifikasi faktual berkas administrasi pasangan calon.
Ketujuh pasangan calon tersebut, enam pasangan diusung dari partai politik dan satu pasangan calon lewat jalur perseorangan (independen).
Para psangan calon bupati tersebut yakni, Wilson-Abdul Rahman (perseorangan), Azhari-H. La Naba (PPP dan PKB), Agus Feisal-Yaudu (Golkar dan PKS), Djaliman Madi-Saleh Ganiru (Hanura dan PBR), Ali Laopa-La Diri (PDIP dan PPDI), Umar Samiun-La Bakrie (PAN dan PPRN), dan La Uku-Dani (Partai Demokrat dan koalisinya). (ANT).

