RSU Kendari Terima Dana Jamkesda Rp159 Juta

Kendari (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Abunawas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menerima klaim dana jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) Bahteramas sebesar Rp159 juta.

Jamkesda Bahteramas ini adalah program pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat yang anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sultra, anggarannya kemudian diberikan kepada rumah sakit kabupaten/kota di Sultra yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan.

Direktur Rumah Sakit Umum Abunawas Kendari, dr Asridah, di Kendari, Sabtu, mengatakan, dana klaim yang sudah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Sultra itu terhitung dari Januari sampai Juli 2011.

"Dana itu di luar dari klaim masing-masing puskesmas yang ada di daerah ini," katanya.

Ia mengatakan, dalam melakukan pelayanan terhadap pasien selama ini, pihaknya tidak membedakan antara pasien umum dan pasien yang menggunakan kartu Jamkesda bahteramas.

"Malah kami senang dengan pasien yang menggunakan Jamkesda Bahteramas, karena dananya sudah disiapkan oleh pemerintah, berapapun yang kami klaim, pasti langsung dibayarkan," katanya.

Asridah juga membantah anggapan selama ini yang mengatakan rumah sakit membeda-bedakan dalam melakukan pelayanan antara pasien umum dan pasien kesehatan bahteramas.

Bahkan, kata Asridah, pihaknya tidak hanya melayani pasien bahteramas dari Kota Kendari, tetapi jika ada pasien bahteramas dari kabupaten tetangga juga dilayani.

"Dalam melakukan pelayanan pasien Jamkesda Bahteramas, kami tidak melihat asal daerahnya, yang penting mereka memiliki kartu jamkesda bahteramas pasti dilayani," katanya.

Ia mengatakan, untuk Kota Kendari, warga yang merupakan peserta Jamkesda Bahteramas sebanyak 6.872 jiwa berdasar data yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Kendari.

"Kalaupun ada warga yang datang berobat ke rumah sakit, dan tidak memiliki kartu bahteramas, kami akan tetap layani dan akan diberikan kartu Bahteramas saat itu dengan menggunakan cadangan kartu Jamkesda Bahteramas yang ada, yang penting orang itu layak untuk mendapatkan," katanya.(Ant).