Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendorong para kelompok pengrajin perak di daerah itu agar terus mengembangkan usaha mereka.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMK Kota Kendari, Syam Alam, di Kendari, Minggu, mengatakan kerajinan perak asal Kota Kendari sudah dikenal mulai dari jaman penjajahan Belanda dan menjadi salah satu ikon kerajinan di daerah itu.
"Setiap orang yang datang ke daerah ini selalu menanyakan keberadaan hasil-hasil kerajinan perak, sehingga para pengrajin perlu terus mengembangkan usaha mereka," katanya.
Ia mengatakan pemerintah selalu siap membantu para kelompok pengrajin yang ingin mengembangkan usaha mereka, baik dalam bentuk pembinaan, pemberian keterampilan maupun pemberian stimulan.
"Kerajinan ini harus tetap eksis, tetapi dilakukan oleh kelompok pengrajin, sementara pemerintah hanya bersifat membina," katanya.
Menurut Syam Alam, agar kerajinan perak tersebut semakin eksis, maka salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah memperbanyak kelompok warga yang mengolah kerajinan itu.
"Tahun ini kami telah membentuk 17 kelompok pengrajin perak yang tersebar di seluruh Kota Kendari. Dengan demikian jumlah kelompok pengrajin perak di Kendari sebanyak 20 kelompok pengrajin," katanya.
Ia menjelaskan dengan terbentuknya 20 kelompok pengrajin itu maka pembinaan serta pemberian bantuan dari pemerintah akan lebih terkoordinir.
"Beberapa hasil kerajinan perak yang paling diminati oleh warga dari luar Sultra ketika berkunjung ke daerah ini adalah bros, gelang, giwang serta cincin," ujar Syam Alam.
Menurut Syam Alam, kerajinan perak itu dapat menjadi komoditas andalan sehingga prospek yang akan dilakukan pihaknya ke depan ialah memasarkan hasil produk itu antar pulau.(Ant).