Kolaka (ANTARA News) - Siswa SMKN I Baula kembali melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Diknas dan Kebudayaan Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mempertanyakan kejelasan status Kepala Sekolahnya, Iskandar.
Sebelumnya, para siswa SMKN I Baula melakukan unjukrasa yang meminta kepada Diknas Kolaka segera mengganti kepala sekolah, karena dinilai melakukan penyelewengan serta menaikkan uang komite sekolah tanpa diketahui oleh orang tua siswa.
"Kami kembali datang bersama siswa SMKN I Baula ingin mempertanyakan status kepala sekolah yang sekarang dipimpin oleh Iskandar, serta mempertanyakan hasil investigasi Ispektorat Kolaka," kata koordinator Forum Swadaya Daerah (Forsda), Jabir di Kolaka, Senin.
Menurutnya, tim yang dibentuk Diknas Kolaka dalam melakukan investigasi kasus yang dilakukan oleh kepala sekolah Iskandar, selama menjabat kepala sekolah SMKN I Baula hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
"Sejak unjukrasa pertama yang dilakukan oleh siswa SMKN I Baula bulan lalu, semua siswa sudah mogok belajar karena mereka menginginkan agar kepala sekolahnya di ganti," ungkapnya.
Untuk itu kata Jabir bersama ratusan siswa SMK Baula meminta agar Diknas segera mengeluarkan hasil investigasi yang dilakukan untuk mengusut kasus yang menimpa kepala sekolah SMKN I Baula.
Usai melakukan orasi perwakilan siswa yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Luar sekolah, Rasyid Puteh mengatakan, hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak Diknas Kolaka bersama dengan pihak Inspektorat sementara dikaji.
"Hasilnya kami belum mengetahui dan kalau memang siswa ingin mendengarkan hasilnya lebih baik kita bersama-sama bertemu dengan Inspektorat serta Asisten I Pemkab Kolaka," katanya.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan ini, diharapkan sudah ada hasil putusan yakni, apakah kepala sekolah SMKN Baula itu diganti atau tidak.
Usai mendapat tanggapan termasuk dari Asisten I, Syarifuddin Lappase yang sempat hadir dalam pertemuan itu para perwakilan siswa pun langsung meninggalkan ruang rapat bupati dan menemui ratusan siswa yang lain di depan kantor Diknas Kolaka. (Ant).