Kolaka, (ANTARA News) - Salah satu sekol;ah kejuruan (SMKN) di Kolaka, sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini berhasil mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 sistem managemen mutu yang telah diraih pada tahun sebelumnya.
Kepala SMKN 1 Lambandia, Firdaus, di Kolaka, Jumat mengatakan berdasarkan hasil audit dari PT. TUV Rheinland yang meliputi sistim manajemen mutu dan sasaran mutu dari semua unit kurikulum sekolah itu dinyatakan memenuhi syarat sehingga prestasi itu tetap dipertahankan.
"Selain itu kurikulum sarana, ketenagaan, kesiswaan, hubungan kerja, program keahlian dan semua unit-unit yang dilaksanakan SMKN 1 Lambandia selama satu tahun, tidak ditemui adanya temuan yang bersifat `force major`," katanya.
Namun kata dia, masih ada beberapa tindakan yang perlu dikoreksi dan dilakukan perbaikan agar sistem manajemen dapat berjalan lebih baik lagi sehingga mutu sekolah bisa lebih baik lagi.
Firdaus juga mengatakan dengan dipertahankannya serifikat ISO 9001:2008 itu, membuktikan bahwa SMKN 1 Lambandia mendapatkan pengakuan secara Internasional mengenai manajemen mutu yang dilaksanakan di sekolah ini.
"Dengan adanya sertifikat ISO 9001:2008 akan membuat peluang yang sangat besar bagi siswa dan alumni untuk magang atau kerja pada dunia usaha dan dunia industri," ungkapnya.
Begitu juga dengan pembenahan sistem yang ada, sehingga tahun depan ketika audit dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan dan penerapan sistem manajemen mutu.
"Semoga tahun depan sudah tidak ada lagi kesalahan ketika dilakukan audit," jelas Firdaus
Salah seorang guru SMKN 1 Lambandia, Ihwan Sampara yang ikut mendampingi mengungkapkan kesyukurannya karena sekolah tempatnya mengajar berhasil mempertahankan sertifikat ISO ini.
"Dengan adanya sertifikat ISO ini, dapat lebih membuka akses SMKN 1 Lambandia hingga ke luar, meskipun sekolah ini jauh berada di ujung Kolaka bagian timur," katanya.
Tentunya dengan hasil ini kata dia, akan membuat poin lebih bagi sekolah ini dibandingkan sekolah lainnya yang belum memiliki sertifikat ISO manajemen mutu yang diberikan dari sebuah lembaga mengenai penerapan sistem manajemen mutu dan mendapat pengakuan dari lebih 100 Negara.(Ant).