Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sutlra), Nur Alam meminta, maskapai penerbangan yang beroperasi di Kendari untuk segera menambah armadanya atau menambah jadwal penerbangan.
Hal itu terkait prediksi arus mudik penumpang yang menggunakan alat transportasi udara tahun akan melonjak pada puncak arus mudik tahun ini.
"Dalam kondisi normal saja, maskapai penerbagan yang melayani rute penerbangan masuk atau ke luar dari Kendari sudah kewalahan, apalagi menjelang lebaran," kata Nur Alam, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, dengan sembilan penerbangan yang melayani rute Kendari saat ini, pesawat selalu dijejali penumpang. Dalam kondisi arus mudik yang semakin mendekati titik puncak, maka kondisi tersebut dikhawatirkan semakin parah.
"Khusus untuk transportasi udara dengan sembilan penerbangan, memang agak kewalahan, bukan hanya menjelang lebaran, namun jauh sebelumnya," ungkapnya.
Seharusnya, kata gubernur, dalam sehari minimal Sultra dilayani dengan dua belas penerbangan menuju dan keluar Kendari, jika dihitung dengan kapasitas penumpang tiap harinya, maka jumlah tersebut seimbang dengan permintaan calon penumpang.
"Normalnya, penerbangan di Kendari itu sebanyak dua belas penerbangan, kalau hanya sembilan kali akan mengalami kewalahan," katanya.
Menurutnya, sampai hari ini kondisi tersebut belum terlalu dirasakan secara signifikan, sebab puncak arus mudik transportasi udara akan mulai dirasakan H-4.
"Namun jika dibiarkan terus menerus bisa saja penumpukan penumpang akan terjadi di Bandara Haluoleo," katanya.
Berdasarkan pangsa pasar yang ada, katanya, maskapai penerbangan seyogyanya bisa menambah armada penerbangan yang ada, atau paling tidak bisa menambah jadwal penerbangannya. (Ant).