Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mulai memasuki periode musim penghujan secara normal pada awal November 2025.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan bahwa meskipun memasuki musim hujan, curah hujan yang terjadi pada periode awal tersebut masih tergolong normal.
"Hujan yang terjadi pada periode tersebut masih tergolong normal, sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada April 2026," kata Faizal Habibie.
Dia menyebutkan bahwa prediksi tersebut berdasarkan pada hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan bahwa indeks El Nino–Southern Oscillation (ENSO) berada pada fase netral.
"Kondisi ini menandakan suhu permukaan laut di kawasan Pasifik tropis berada pada rata-rata normal. Tidak menunjukkan pengaruh kuat dari fase El Nino (hangat) maupun La Nina (dingin)," jelas Faizal Habibie.
Ia mengungkapkan bahwa faktor lokal seperti kelembapan udara basah di lapisan rendah dan indeks konvektifikasi yang sedang hingga kuat juga turut memengaruhi potensi curah hujan di daerah Sultra.
Pergerakan posisi matahari yang kini bergerak menuju selatan bumi juga turut membuat suhu maksimum di wilayah Sultra menurun. Kondisi ini menandai berakhirnya periode panas ekstrem yang biasa terjadi pada musim kemarau.
Meskipun curah hujan diprediksi normal, Faizal Habibie mengingatkan masyarakat Sultra untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Potensi bencana tersebut meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, jalan licin, dan pohon tumbang.
"Cek selalu informasi cuaca dari kanal resmi kami agar langkah mitigasi bencana dapat dilakukan dengan baik sehingga dampaknya bisa diminimalisir,” imbau Faizal Habibie.

