Banjarmasin (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menunjuk Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai salah satu titik pusat pengembangan pendidikan pengawas partisipatif.
"Dipilihnya Kalsel oleh Bawaslu RI ini suatu kehormatan sekaligus kebanggaan, tentu seluruh jajaran harus bisa menunjukkan kinerja terbaiknya," kata anggota Bawaslu Kalsel Thessa Aji Budiono di Banjarmasin, Minggu.
Menurut Thessa, kepercayaan Bawaslu RI itu menyusul upaya Bawaslu Kalsel yang selama ini terus memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pemilu dan pemilihan kepala daerah.
Terutama kinerja selama Pemilu Serentak 2024 lalu, Bawaslu Kalsel dinilai optimal mendorong aktifnya gerakan pengawas partisipatif.
Thessa menjelaskan dalam upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan, pihaknya menyiapkan langkah strategis salah satunya dengan menggelar kegiatan pendidikan pengawas partisipatif bagi para kader, pemilih pemula dan masyarakat umum.
Thessa Aji Budiono yang juga Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kalsel menyatakan pendidikan pengawas partisipatif kedepannya sangat diperlukan untuk menyokong tugas menghadapi Pemilu 2029.
Dia menyatakan pelibatan masyarakat dalam proses politik sangat penting untuk meredam apatisme politik utamanya dalam pemilu.
"Maka masyarakat harus diberikan ruang seluas-luasnya untuk dapat memantau, menyampaikan informasi bahkan melaporkan informasi dugaan pelanggaran pemilu," tambah Thessa.