Kendari, Sultra (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat luasan tanaman padi pada masa tanam pertama tahun 2025 di Bumi Anoa mencapai 22.767 hektare.
Kepala Distanak Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan luasan tanaman padi tersebut mengalami peningkatan dari hasil laporan luas tanam dan hasil panen yang diterima sejak Februari 2025 lalu.
"Untuk Februari 2025 itu luas tanam padi mencapai 7.253 hektare, kemudian Maret 6.075 hektare, April meningkat tajam menjadi 18.629 hektare, dan Bulan Mei 2025 ini mencapai 22.767 hektare," kata Rusdin.
Dia menyebutkan bahwa capaian luasan dan produksi padi sawah itu tak lepas dari arahan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dalam menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.
"Ini mencerminkan pemerintah daerah khususnya gubernur dalam mendukung swasembada pangan sejak awal tahun 2025," ujarnya.
Rusdin menjelaskan produksi gabah kering di Provinsi Sultra ini juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada Februari lalu produksi gabah kering menghasilkan 31.084 ton dan Maret 30.462 ton gabah kering.
"Capaian tersebut terus meningkat saat puncak panen pada April 2025 mencapai 78.212 ton, kemudian untuk Mei 2025 ini estimasi panen gabah kering mencapai 95.621 ton," jelas Rusdin.
Dia mengungkapkan capaian produksi padi dan gabah kering itu merupakan yang tertinggi dalam 5-6 tahun terakhir di Sulawesi Tenggara.
Rusdin juga mengapresiasi atas kerja keras para petani di berbagai daerah dan dukungan para pemangku kepentingan yang terlibat di Sultra.

