Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama dengan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen meningkatkan kerja sama di bidang latihan militer.
Kerja sama tersebut dibahas dalam pertemuan antara Sjafrie dan Nakatani di ruang rapat kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa.
"Jepang juga berpartisipasi menunjukkan keinginan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam interoperabilitas, kemudian juga penguatan kerja sama pertahanan," kata Kepala Biro Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas saat jumpa pers usai pertemuan dua tokoh tersebut berlangsung di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa.
Menurut Frega, program latihan bersama ini memberikan beberapa dampak positif untuk Indonesia seperti melatih kekuatan tempur TNI dan militer Jepang hingga memperkuat hubungan militer ke dua negara.
Frega mengatakan Jepang sudah sering bekerja sama di bidang latihan militer dengan Indonesia. Beberapa kegiatan latihan bersama tingkat internasional yang digelar Indonesia telah diikuti Jepang, seperti Super Garuda Shield dan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK).
Pada tahun 2025, pihak Kemenhan memastikan Jepang akan kembali dilibatkan dalam dua kegiatan besar latihan militer gabungan tersebut.
Selain kerja sama di bidang latihan tempur bersama, Menhan Sjafrie juga menggandeng Jepang untuk bekerja sama di bidang pertukaran teknologi militer.
"Jepang punya teknologi pertahanan yang maju, sehingga tadi sempat dibahas bagaimana kita meningkatkan kerja sama peralatan militer, sehingga nanti ada transfer of technology yang berfaedah untuk Indonesia dalam meningkatkan kekuatan pertahanan," ujar Frega.
Dengan adanya kerja sama tersebut, Frega yakin kekuatan militer serta hubungan bilateral antara ke dua negara akan semakin menguat.