Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan bahwa komisinya akan mengawasi penyelidikan kasus penembakan terhadap bos rental mobil yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1).
"Dari Mabes TNI Angkatan Laut dan dari kepolisian juga sudah sepakat melakukan penyelidikan, dan kami tetap akan mengawasi penyelidikan tersebut hingga terkait dengan segala macam duduk persoalannya," kata Dave kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dikatakan bahwa penyelidikan kasus tersebut harus dilakukan secara keseluruhan sehingga tidak boleh ada yang ditutup-tutupi ataupun dibela secara sepihak.
"Kita harus melihat secara keseluruhan, secara holistik, sehingga kita ketahui persis duduk permasalahan seperti apa," ucapnya.
Termasuk, lanjut dia, tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah sampai penyebab kejadian nahas tersebut diketahui persis.
"Bagaimana kondisi itu bisa terjadi? Bagaimana penyerangan itu bisa terjadi? Mengapa seorang personel TNI membawa senjata di luar kedinasan hingga menembak orang sipil?" ujarnya.
Menurut dia, kejadian tertembaknya bos rental mobil oleh terduga pelaku seorang anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan kaitannya dengan penanganan perlindungan korban oleh Polsek Cinangka sebelum kejadian menjadi kasus yang mengagetkan di awal tahun 2025.
Wakil rakyat ini menekankan agar penyelidikan kasus tersebut mampu mengurai secara jelas titik-titik persoalan yang memicu terjadinya penembakan hingga berujung hilangnya nyawa korban itu.
"Itu menjadi bahan untuk TNI/Polri untuk dapat bisa melayani dan juga melindungi masyarakat lebih baik ke depan," kata dia.
Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Samista mengakui bahwa oknum anggota TNI AL diduga merupakan pelaku penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Menurut dia, hal tersebut diketahui setelah staf Puspom TNI AL bergerak mencari bukti-bukti awal serta berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Banten untuk mencari titik terang setelah menerima informasi awal.
"Kami selalu berkoordinasi untuk mencari titik terang. Dari hasil penyidikan itu, benar bahwa penembakan yang terjadi di Kilometer 45 dilakukan oleh oknum TNI AL," kata Samista di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1).
Sementara itu, anak bos rental mobil korban tewas kasus penembakan di Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Rizky Agam (24), mengatakan bahwa anggota Polsek Cinangka, Polres Cilegon, menolak laporannya untuk mendampingi orang tuanya mengambil alih mobil dengan berdalih pistol pelaku adalah "bohongan".
"Jadi, saran dari petugas piket pada saat kami sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal. Padahal, kami sudah infokan bahwa mobil kami yang dibawa kabur itu memiliki senjata api, tetapi kami sendirilah yang suruh mengambil mobil tersebut," kata dia.
Rizky menduga kasus penggelapan mobil itu merupakan sindikat yang melibatkan anggota TNI AL. Oknum anggota TNI yang menjadi pelaku penembakan tersebut membeli mobil berjenis Honda Brio secara tidak benar karena membeli di pasar gelap seharga Rp40 juta.
"Kalau dia beli secara benar, enggak mungkin dia dapat pengawalan senjata api saat pukul 02.00," kata dia.
Baca juga: DPR dukung evaluasi penggunaan senjata api di TNI