Kolaka (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap masyarakat sudah bisa menentukan pilihan mereka terhadap Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulawesi Tenggara usai pelaksanaan debat kandidat pemilihan gubernur (pilgub).
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Asril saat ditemui di Kolaka, Jumat malam, mengatakan bahwa pihaknya berharap pada saat penyampaian visi dan misi serta program kerja pasangan calon itu bisa disimak dan didengarkan dengan baik oleh masing-masing pendukung.
"Sehingga dengan hal itu bahwa penyampaian kepada masyarakat itu bisa dengan mudah dipahami," kata Asril usai pelaksanaan debat kandidat cagub dan cawagub kedua di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dia menyebutkan bahwa dengan pelaksanaan debat tersebut yang akan dilaksanakan sebanyak tiga kali itu juga diharapkan kepada semua masyarakat di wilayah provinsi Sultra bisa menentukan pilihan untuk cagub dan cawagub lima tahun ke depan.
"Saya berharap mudah-mudahan melalui debat publik ini yang kita laksanakan sampai pada tiga kali nanti, yang ketiga kalinya di Kota Kendari, tentu kita berharap masyarakat kita ini sudah bisa menentukan pilihannya demi Sulawesi Tenggara ke depan," ujarnya.
Asril mengungkapkan bahwa negara ini merupakan negara demokrasi yang tentu terdapat berbagai pilihan dan telah menjadi lumrah untuk perbedaan pilihan. Akan tetapi, yang perlu disatukan adalah langkah untuk memilih pemimpin dengan hati nurani.
"Mereka adalah yang kita harapkan, pemimpin-pemimpin yang amanah, karena sesuai dengan hati nurani kita masing-masing," jelas Asril.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan debat kedua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra ini mengangkat tema "Kesejahteraan, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Infrastruktur yang Berkualitas".
"Jadi, tema besar tadi itu dijadikan dua subtema, yaitu pertama adalah peningkatan SDM untuk kesejahteraan masyarakat Sultra, dan kedua adalah infrastruktur berkualitas dalam rangka kesejahteraan masyarakat Sultra," kata Asril.
Dia menyebutkan acara debat tersebut juga melibatkan sebanyak tujuh panelis, yakni Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof Muhammad Zamrun Firihu, Pakar Filologi (Naskah Kuno) dan Tim Penyusun Strategi Kebudayaan Indonesia dari UHO Prof La Niampe, dan Pakar Institusi Keuangan dari UHO Prof Buyung Sarita.
Kemudian, akademisi bidang gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan akademisi bidang manajemen pendidikan dari IAIN Kendari Dr. Abdul Kadir, akademisi bidang hukum sumber daya alam dari UHO Kendari Dr.Sahrina Safiuddin, dan akademisi bidang sosiologi pembangunan desa dari Institut Pertanian Bogor Dr. Sofyan Sjaf.
Sebelumnya, KPU Sultra telah menggelar debat pertama yang dilaksanakan di Kota Bau-Bau pada Sabtu (19/10) malam dengan tema "Pendidikan, Kesehatan dan Pelayanan Publik yang Inklusif".
"Untuk acara debat yang ketiga nanti dijadwalkan kembali pada 23 November 2024 di Kota Kendari," ucap Asril.