Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provisi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi apresiasi pada Forum Anak di Kota Kendari yang telah menyelenggarakan berbagai kegiatan serangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2024 di Kota Kendari.
"Atas nama pemerintah Sultra, kami mengapresiasi terselenggaranya HAN di Kota Kendari yang tidak sedikit melibatkan anak-anak mulai Pendidikan Usia Dini PAUD/TK, SD, SMP dan SLB dengan berbagai kegiatan yang ditampilkan," kata Kepala Dinas P3APPKB Sultra, Abdul Rahim di Kendari, Rabu.
HAN 2024 tingkat provinsi yang puncaknya dilaksanakan pada 23 September lalu, melibatkan sebanyak 300 anak dari perwakilan 17 kabupaten kota di Sultra dengan pusat kegiatannya di Aula Bahteramas Kompleks Perkantoran Gubernur Sultra.
"Apresiasi kami berikan atas dukungan penuh oleh pemerintah provinsi serta anak-anakku yang telah menampilkan semua persembahan terbaik yang menjadi cerminan cerdas dan berprestasinya anak-anak di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Abdul Rahim mengatakan, melalui peringatan hari anak nasional, akan memberikan pemahaman bahwa anak generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Dan karenanya anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, semangat, kesehatan jasmani, agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Anak Terlindungi, Indonesia Maju" menjadi tema HAN 2024, dimana Tema ini sangat relevan dengan kebutuhan saat ini, di mana perlindungan terhadap anak-anak menjadi prioritas penting," ungkap mantan Kadis PU dan Bina Marga Sultra itu.
Pada kesempatan itu, Rahim juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, terhindar dari kekerasan, serta memiliki masa depan yang cerah.
"Bahwa selama beberapa tahun terakhir, pemerintah terus berupaya melaksanakan dua agenda utama terkait anak-anak, yaitu perlindungan dan pemberdayaan. Pemerintah bertanggung jawab melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak," tuturnya.*